Kata kata Sedih Perpisahan
Di jalanan yang basah karena tangismu, dari setiap kendaraan lalu lalang di atasnya, basahnya menghantamu dengan beberapa cerita yang sebelumnya baik-baik saja
Kembalilah padaku, lekas bawa pergi rasa perih yang kau titipkan di hati ini
Jangan cari aku lagi, aku ada di sini sedang mengamati dan memastikan kau bahagia dengannya
Kita hanya bisa berjalan tunduk pada-Nya, terus menunduk hingga kita tak sadarn bahwa jalan kita kian hari semakin menjauh
Tak ubahnya kau genggam senja, segeram apapun apapun kau direnggut malam jua
Entah aku sabar atau dungu, aku hanya bisa menunggu dan berharap pada waktu kau kembali seperti dulu
Bagaimana bisa aku dan kamu menjadi kita, jika setiap kata yang ku ucapkan hanya kau anggap candaan semata
Rindu ini milikku, rindu ini memujamu terlalu malu untuk mengaku, terlalu takut untuk pilu, seab dirimu yang ku puja bukan milikmu
Yang berkembang bukan mereka yang di genggam, yang berkembang adalah mereka yang berani untuk terbang
Perpisahan bukan pilihan tapi sebuah kepastian, ditingalkan atau meninggalkan adalah sebuah jawaban
Apa daya, aku hanya penikmat pertunjukkan, yang terjadi dibelakang layar sepenuhnya tidak ku tahu
Bahkan aku saja iri pada banyangmu, ia selalu mengikutimu kemanapun kau pergi, walau tak pernah sekalipun kau tengok
Kukembalikan cahaya yang pernah kau titipkan, karena gelap lebih membuatku tenang
Saat aku mulai pandai berdiri dari masa lalu, nyatanya kau datang jatuhkan aku, kuncup belia pun hars rela layu, menemani kepergianmu
Ketika kau menutup pintu,aku masih bisa membuka ribuan jendela hanya untuk mencintaimu
Kini kau pergi dan merajut kasih bersamanya, membiarkan raga ini ditikan sesak, hati ini bersimbah darah
Pada hulu yang asing,ku gambar sekia rindu padamu, alalu aku menemukanmu hanyalah desir pasir yang semilir
Sekarang aku tahu sekeras apapun usahaku, sejadi apanya aku, itu percuma. Karena memang bukan aku yang kamu mau
Cinta itu tidak perlu berjanji, agar tidak perlu berbohong. Cinta itu cukup dari tindakan, dipercaya atau tidak itu bukan urusan kita
Kamu adalah pemenang, melawan kehangatan, meniru sang ikan. Maka ada satu hal yang aku tanyakan, mengapa mengeluh saat basah yang kamu dapatkan
Aku pernah melupakanmu sehari dalam hidupku, namun setelah itu aku kembali mengingatmu dalam seribu hari
Bila serpihan kenangan tentangmu telah menjelma menjadi roda-roda yang akan terus berputar, maka gilaslah aku hingga lebur menjadi tiada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar