Kata kata Sedih Karena Cinta
Jika bumi berhenti berputar, apakah kisah cinta kita akan terlantar
Dan diantara semua kenangan bersamamu adalah yang paling sulit, sulit untuk kulupakan
Aku tak punya rupa cantik untuk menjadi pelengkapmu, tapi aku mampu mencintaimu dengan cara cantik di hidupmu
Ingin kurelakan hirup pikuk sisa umurku, jatuh dalam heningnya pangkal hidupmu
Teruslah mencari cinta yang kau mau, biarlah kutetap disini menantimu dalam hujan hingga kau ucap bahwa akulah akhir perjelajahan cintamu
Merangkai waktu, mamahat jejak diri dalam langkahku, hingga kelak sampai masuk waktu pintu akhir berharap dekapmulah yang kuharap
Ketika kamu melangkah di depanku, kamu tampak biasa, namun apa daya ahtiku yang selalu mencintaimu dalam diam
Aku ingin hidup pada pijar lenteramu, meski tak tahu siapa yang kelak kau tuntun dalam cahaya itu
Kita dipertemukan, higga akhirnya kita saling mengenal
Jika kepergianku saja tak membuatmu rindu, mungkin kepulanganku bukanlah suatu hal yang kau tunggu
Mungkin saat ini hanya hujan yang akan datang kerumahku, namu suatu saat nanti kamu yang akan datang ke hatiku
Kau adalah bagaikan mimpi, yang akan terus merajut cerita dalam tidur panjangku
Akulah lembar daun yang jatuh dengan enggan, melepaskan ranting yang lama menjadi sandaran
Aku sibuk berkelakar membunuh waktu, berharap waktupun bisa membunuh sisa rasa untukmu
Aku tak mencemaskan cahaya yang perlahan pergi, aku hanya takut esok menjadi sepi
Aku berjalan melangkahkan kaki bersama sebuah harapan. Aku menunggu meski ditemani ketidakpastian
Cukup bibir ini berhenti berucap, bukan hati yang berhenti berharap
Ketika kau pergi akhirnya aku mengerti, bagaiman rasanya mati tanpa menikam dadaku sendiri
Matamu menatapku, ragamu dekatku, suaramu jelas terdengar, namun hatm entah dimana bernaung
Kalau bagiku persaanku adalah kesalahan, biarkan aku menyayangimu dengan sisa hal yang engkau benarkan
Semacam ada pertikaian antara hati dan logika, disaat kau menambah pemeran lain ke dalam kisah ini
Bukannya tak ingin memiliki, namun hati ini masih memilih untuk tak tersakiti kedua kalinya
Aku masih di sini merapal mantra sakit hati, agar hujan air mata tak turun lagi
Aku ingin sunyi mencintaimu, tapi aku takut tangan mengadu, karena dia tahu siapa yang ku sebut dalam rapa doaku
Biarkan aku jadi butiran emun yang lekat di pagi hari kala kau membuja mata, sekalipun meski hilang di siang hari nanti
Aku jatuh terlalu dalam, mungkin yang aku melangkah terlalu jauh atau mungkin karena aku tidak sanggup melompat lebih tinggi untuk mencari hatimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar