Selasa, 10 April 2018

Kata kata Sedih Menyentuh Hati

Kata kata Sedih Menyentuh Hati

kata kata sedih menyentuh hati
Kata kata Sedih Menyentuh Hati
Mungkin hati ini telah hancur berkeping-keping, tapi aku akan tetap mencintaimu dengan kepingan yang masih tersisa
Mungkin pantai dan yang lain membuatmu lebih bahagia, tapi percayalah disana tak ada istana pasir yang kita bangun bersama
Jika doa tidak bisa membawamu kembali, biarkan keikhlasan yang mengantarmu pergi
Aku bukanlah seseorang yang dapat merubah racun menjadi madu, karena kusadar, kisah kita adalah hal tabu yang jauh dari kata restu
Apa dayaku bila seseorang bersedia mengjagamu, tugasku kini adalah mengikhaskanmu
Kenapa aku memilih kamu untuk menjadi satu-satunya yang aku cinta? Karena aku hanya punya satu hati, hanya untukmu seorang
Andai ikhlas bisa mengucapnya, kepergianmu sama sekali bukan urusanku
Lisanku tak bernyali menulis prosa, tapi sejak ku tahu niatmu terlahir tuk mencintaiku, aku pandai bercengkrama menoreh syair tentang dirimu
Kuingin ku ketuk pintamu, namun tak dapat lagi aku memasukinya. Karena yang ku dengar telah ada canda tawa bahagiamu dengannya
Bebahagialah jika bertemu dengannya di dalam mimpi, sebab saat engkau terbangun semua hanya harapan yang sirna
Kupikir kepergianmu membuatku lebih baik,namun aku hanya bersembunyi dari kata bijak agar terlihat tegar
Aku tidak akan berjanji untuk setia, tapi aku akan berusaha mencintaimu dari hari ke hari
Aku hanyalah setitik cahaya yang tak ada artinya dengan gemerlap di luar sana. Namun jika malam gelap mendekapmu aku kan jadi mentarimu
Aku tahu, saat ku putuskan tuk mencintaimu dalam diam, saat itupun aku harus siap tuk patah hati dalam diam
Ditertawakan oleh jarak dan waktu, ditemani harapan yang kurasa semu. tapi kupercayakan kesabaran ini hanya kepadamu
Kamu yang membuat aku mudah berharap karena kata-kata manismu. Kamu juga yang mudah membuat aku sakit karena kepergianmu tanpa kata
Sang rembulan mampu mengatakan kedudukan sang matahari, namun di dalam hati ini peranmu tak akan terganti
Mudah saja kau membunuh ragaku, bukan dengan belati, hanya cukup kau pergi menyisakan nostagia bersama
Dibawah rembulan, diantara angin yang berhembus pelan, kita saling bercengkrama tangan, menjadi harapan
Biarlah dirimu seperti ombak dan diriku seperti karang, meski kau hempas aku berulang kali, namun diri ini tetap tegar menunggumu di tepi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar